Rabu, 14 Februari 2018

Pengaruh ETF Terhadap Peningkatan Kompetensi Guru di Kabupaten Bangkalan

Mengikuti perkembangan jaman, guru-guru harus selalu meningkatkan kompetensinya. Agar upaya-upaya peningkatan kompetensi itu  berjalan efektif, maka diperlukanlah wadah bagi para guru untuk saling berbagi dan menyatukan langkahnya. Sampai saat ini sudah ada wadah tersebut, yaitu MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) & KKG (Kelompok Kerja Guru). Namun di kabupaten Bangkalan, wadah yang sudah ada tersebut dirasa masih kurang mencukupi, sehingga atas prakarsa guru-guru bahasa Inggris dibentuklah ETF (English Teacher Forum) yang khusus mewadahi guru pengajar Bahasa Inggris di Kabupaten Bangkalan. ETF berusaha memenuhi kebutuhan anggotanya untuk meningkatkan kompetensi guru dengan berbagai macam kegiatan, diantaranya: pelatihan, seminar, pembagian informasi beasiswa serta pertukaran pelajar. Keberadaan ETF ini dirasakan sangat bermanfaat dalam membantu meningkatkan kompetensi guru pengajar Bahasa Inggris di kabupaten Bangkalan, bukan hanya sebagai pelengkap dari wadah-wadah yang sudah ada sebelumnya, namun mampu berperan sebagai partner dalam memajukan pendidikan di kabupaten Bangkalan.

Dari hasil penelitian yang saya lakukan terhadap ETF (Penelitian ini dibiayai Oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Sesuai Dengan Surat Perintah Pelaksanaan Penelitian Nomor : 069/SP2H/PP/DP2M/III/2008, dijumpai hasil sbb:


Dari hasil interview yang telah dilaksanakan terhadap guru bahasa Inggris yang mengajar di SMP dan SMA yang terdapat di 6 kecamatan yang berbeda di Kabupaten Bangkalan, alasan utama yang informan kemukakan mengapa mereka bergabung dengan ETF adalah sebagai berikut:
  1. forum ini bersifat paguyuban sehingga dengan ikut ETF informan dapat mempererat tali silaturahmi antar mereka sesama guru bahasa Inggris
  2. tidak ada sekat yang membatasi informan ketika mereka berada dalam forum ETF.
  3. forum ini bukan forum formal seperti KKG dan MGMP, sehingga lebih mengutamakan komunikasi daripada hasil atau produk
  4. tidak ada sistem dalam forum ETF yang mengikat informan secara formal berupa aturan tertulis yang disertai dengan sanksi bagi yang melanggar.
  5. MGMP bahasa Inggris SMA dan SMP Kabupaten Bangkalan tidak aktif.
Pengaruh ETF Terhadap Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Inggris
Hasil interview juga menunjukkan bahwa keberadaan ETF membawa pengaruh positif yang sangat besar. Pengaruh ini dapat terlihat dari jawaban keseluruhan informan yang menyebutkan bahwa keberadaan ETF sangat membantu peningkatan kompetensi mereka. Bantuan yang sangat mereka rasakan dan mereka dapatkan dengan mengikuti kegiatan-kegiatan ETF adalah:
  1. para informan mendapatkan inspirasi dan model bagaimana cara mengajar yang menyenangkan dengan memanfaatkan fasilitas sederhana yang mereka miliki.
  2. informan juga merasa terbantu dalam hal pemenuhan kebutuhan informasi terkini yang berhubungan dengan pengajaran bahasa Inggris..
  3. beberapa informan merasakan bahwa pengetahuan vocabulary mereka meningkat dengan menjadi panitia dalam kegiatan ETF.
  4. informan merasa terbantu dengan kegiatan-kegiatan ETF. Selain mereka mendapatkan ilmu, sertifikat kegiatan tersebut dapat digunakan sebagai berkas penunjang nilai sertifikasi dan kenaikan pangkat mereka.
Meskipun keseluruhan informan menyebutkan bahwa ETF berpengaruh penting terhadap peningkatan kompetensi mereka, namun ada beberapa catatan tambahan yang ditemukan oleh saya selama wawancara. Antara lain:
  1. keberadaan ETF kurang membantu informan dalam hal pembuatan silabus, rencana pembelajaran dan perangkat pembelajaran lainnya.
  2. mayoritas informan merasakan bahwa kompetensi mereka dalam hal berorganisasi tidak mengalami peningkatan selama bergabung dengan ETF.
Kendala Yang Menghambat Kinerja ETF
Beberapa kendala yang menghambat kinerja pengurus ETF yang dijumpai saya ketika melakukan penelitian ini adalah:
  1. status ETF sebagai organisasi non government menyebabkan ETF mengalami hambatan dalam
  2. birokrasi seperti mengurus perijinan kegiatan, peminjaman gedung untuk kegiatan, dan tambahan dana untuk melaksanakan kegiatan.
  3. kurangnya perhatian dari Departemen Pendidikan Nasional Kota Bangkalan menyebabkan kegiatan ETF terkesan kurang semarak.
  4. ETF tidak memiliki aturan tegas dan mengikat yang mengatur gerak pengurus dan anggotanya.
  5. d.Mayoritas anggota ETF adalah guru sekolah negeri sehingga mereka memiliki waktu yang terbatas untuk ikut berpartisipasi dalam agenda rapat rutin ETF.
  6. masih bergantungnya anggota ETF terhadap figur pak Mustajab sebagai ketua menyebabkan para anggota terkesan ragu-ragu melaksanakan kegiatan dan terkesan melimpahkan semua urusan kepada pak Mustajab (ketua ETF).
  7. ETF tidak memiliki sekretariat tetap yang bisa dipakai secara permanen sehingga untuk melaksanakan agenda rutin berupa rapat-rapat atau acara kecil lainnya.
  8. sosialisasi keberadan ETF yang kurang, menyebabkan banyak guru bahasa Inggris di kabupaten Bangkalan belum begitu mengenal ETF.
Temuan-temuan Tambahan
Selain dari temuan yang dipaparkan di atas, masih ada beberapa temuan menarik yang bisa dipaparkan, antara lain:
  1. seluruh informan sepakat bahwa apabila kegiatan ETF ingin dihadiri banyak peserta maka perlu bagi ETF untuk mendatangkan native speaker.
  2. banyak yang menyarankan agar ETF melaksanakan program micro teaching yang pesertanya guru-guru bahasa Inggris itu sendiri.
  3. pengalaman berorganisasi anggota ETF masih kurang.

Harapan Para Guru Terhadap ETF
Beberapa harapan yang disampaikan guru-guru bahasa Inggris di Kabupaten Bangkalan terkait keberadaan ETF adalah:
  1. ETF perlu dipertahankan keberadaannya. Meskipun ada MGMP, namun manfaat ETF demikian besar. Selain karena MGMP bahasa Inggris SMA dan SMP Kabupaten Bangkalan kurang aktif, koneksi ETF ke Konjen Amerika merupakan nilai tambah yang tidak dimiliki MGMP ataupun organisasi profesi guru lainnya
  2. kegiatannya ETF hendaknya disemarakkan. Jangan hanya menunggu kucuran dana dari konsulat Jendral Amerika. Dana ini bisa dikumpulkan lewal iuran bulanan anggota dan ditarik secara rutin.
  3. hendaknya kegiatannya ETF dibuat lebih bervariasi lagi. Jangan hanya seminar dan workshop saja, dan sharing informasi tentang beasiswa atau students exchange saja. Sekali-kali membahas masalah kurikulum juga tidak masalah.
  4. ETF butuh sesosok guru yang punya waktu luang lebih, sehingga bisa memaksimalkan perhatian dan tenaganya pada ETF.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa keberadaan ETF sangat penting untuk meningkatkan kompetensi anggotanya, terutama dalam hal metodologi pengajaran bahasa Inggris di kelas. Untuk peningkatan kompetensi yang lain seperti pembuatan perangkat pembelajaran dan manajemen organisasi, pengaruh ETF masih kurang terlihat.

Pengurus ETF juga menjumpai banyak kendala yang menghadang selama proses melaksanakan program kerjanya. Kendala yang terbesar adalah faktor dana, dan waktu kumpul anggota ETF yang terbatas. Kedua kendala ini merupakan akibat dari status ETF yang non government. Status yang demikian membuat ETF sulit untuk mendapatkan kucuran dana rutin dari pemerintah dan sulit untuk membuat anggotanya selalu siap setiap saat. Kurangnya perhatian dari Dinas Pendidikan Kabupaten turut pula memberi andil terhadap sulitnya ETF untuk maju bergerak.

Meskipun banyak sekali kendala yang menghadang, para pelaku pendidikan di Kabupaten Bangkalan utamanya yang menjadi anggota ETF sepakat bahwa ETF harus terus ada dan maju berkembang dimasa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Geliat Ide Guru Peneliti

Tumbuhnya Gagasan Seputar   Guru Peneliti Untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik, guru yang sudah memperoleh sertifikasi dan tun...