Senin, 19 Februari 2018

Geliat Ide Guru Peneliti

Tumbuhnya Gagasan Seputar  Guru Peneliti
Untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik, guru yang sudah memperoleh sertifikasi dan tunjangan guru akan tetap dipantau. Pemantauan termasuk juga pemberikan pelatihan metode pengajaran, materi pengajaran, dan melakukan penelitian.

Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo menilai perlu ada kebijakan yang mendorong guru dan dosen untuk mengembangkan diri dengan melakukan penelitian. ”Pelan-pelan dirumuskan sambil menunggu proses sertifikasi selesai,” kata Bambang Sudibyo seusai meresmikan perluasan perpustakaan Departemen Pendidikan Nasional, Kamis (8/10).

Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi, Jumat (9/10), mengingatkan perlunya pengawasan kinerja guru.

”Peningkatan mutu dan profesionalisme guru tidak boleh berhenti pada program sertifikasi. Kepala sekolah juga bisa memperketat rekomendasi kenaikan pangkat jika kinerja guru tidak maksimal,” katanya.

Rektor Universitas Indonesia Prof Dr Gumilar Rusliwa Somantri mengingatkan komitmen meningkatkan kualitas guru tidak bisa hanya mengandalkan tekad pribadi saja, tetapi juga perlu ada dorongan dari sekolah dan pemerintah.

Sabtu, 17 Februari 2018

Hal-ihwal Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran dapat berarti aturan pembelajaran yang berusaha meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa dalam pengolahan pesan sehingga tercapai sasaran belajar, Selain itu pendekatan pembelajaran adalah arah suatu kebijaksanaan yang ditempuh guru atau siswa dalam mencapai tujuan pengajaran dilihat dari bagaimana materi disajikan.
Pengertian lain dari pendekatan pembelajaran adalah jalan atau cara yang digunakan oleh guru atau pembelajar untuk memungkinkan siswa belajar. 

Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru dalam menyajikan suatu materi yang memungkinkan siswa belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
 
Interaksi dalam pembelajaran adalah bagaimana cara guru dapat meningkatkan motivasi belajar dari siswa. Hal ini berkaitan dengan strategi apa yang dipakai oleh guru, bagaimana guru melakukan pendekatan terhadap siswanya. Dalam sebuah pembelajaran yang baik guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator. Dalam peranannya sebagai pembimbing, guru berusaha menghidupkan dan memberikan motivasi agar terjadi proses interaksi yang kondusif. Guru sebagai fasilitator, guru berusaha memberikan fasilitas yang baik melalui pendekatan-pendekatan yang dilakukan.

Hal Ihwal Perkembangan Bayi

Bahasa adalah alat penghubung atau komunikasi antar anggota masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang menyatakan pikiran, perasaan, dan keinginannya. Bahasa sebagai suatu sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer (mana suka) digunakan masyarakat dalam rangka untuk bekerja sama dengan berinteraksi. Boleh dikatakan kita berbahasa setiap hari mulai matahari terbit sampai matahari terbenam. Berbahasa merupakan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain. Berbagai cara dilakukan untuk menyampaikan perasaan pikiran maupun perasaan kepada oarng lain, baik melalui lisan maupun tulisan. 

Seorang bayi belum dapat berbicara dalam arti berbahasa yang sebenarnya pada awal kehidupan. Bahasa yang digunakan masih berupa tangisan. Ia akan menyatakan rasa lapar, mengantuk, capek dan rasa tidak nyaman karena buang air kecil atau cuma panas melalui tangisan. Menagis sebagai bentuk aksi dari bayi yang ingin dipahami oleh orang sekitarnya. Pola pikir bayi belum terbentuk sehingga kita harus mengajarinya. Salah satu aspek kebahasaan yaitu bagaimana kita mengajari memproduksi suara dengan baik melalui optimalisasi alat ucap bayi untuk memperkenalkan bahasa kepadanya. Mengamati perkembangan bayi merupakan sebuah aktivitas yng menarik. Salah satunya adalah pengamatan terhadap perolehan bahasa bayi di bawah usia tiga tahun, selanjutnya disebut BATITA. Perolehan bahasa sebagai suatu bentuk perkembangan kehidupan mulai lahir hingga usia dewasa.

Daerah berbahasa terdapat di broka. Broka batita masih berkembang dengan baik sehingga masih mudah untuk membentuk kemampuan berbahasanya. Broka merupakan daerah yang sangat penting untuk kebahasaan terletak pada gunduk frontal di sekitar girus interior. Daerah ini adalah daerah yang bertanggung jawab untuk memproduksi ujaran dan ditemukan oleh dokter bedah pranas, Pierre Broca, pada tahun 1863. Bayi belum dapat menangkap bahasa oang lain yang berada stimulus yang penting bagi bayi, bahkan sejak masih dalam kandungan. Awalnya ia akan mengangkap suara yang didengarnya. Semakin sering mengajaknya bicara, maka akan semakin banyak hal yang dapat ia tangkap. Batita yang banyak mendengar akan memiliki kemampuan berbicara lebih cepat terasah karena kemampuan berbahasa dan pendengarannya saling berkaitan. 

Beberapa Teknik Pembelajaran Gotong Royong

Pendidikan dan perkembangan Ilmu pengetahuan merupakan salah satu langkah ke depan dalam menyiapkan anak didik yang berorientasi pada pengembangan dan kemampuan di masa mendatang. Terutama membentuk dasar dan prilaku yang baik serta bijaksana dalam berbagai hal kegiatan yang mengarah kepada kemajuan bangsa.

Sejalan dengan perkembangan Pendidikan selama ini selalu rnenjadi barometer bagi suatu kelangsungan pembangunan, terutama pembangunan yang mengarah pada pembentukan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Pendidikan memberikan satu langkah komitmen yang mendasar bagi kemajuan anak didik dimasa mendatang terutama bagi generasi-genarasi berikutnya

Sistem pendidikan Nasional mengamanatkan pada kita tentang peran dan kualitas sumber daya manusia, terutama dalam pengembangan bagi pembangunan yang berkelanjutan . Sekolah merupakan salah satu produsen sumber daya manusia yang berkualitas dan harus mampu menerapkan konsep¬konsep Ilmu Pengetahuan yang diperoleh pada bangku sekolah, dalam hal ini pendidikan harus menjadikan tolak ukur dari keberhasilan dari pembangunan tersebut. Paradigma pendidikan bagi jenjang SD sampai Perguruan Tinggi dapat diimplementasikan oleh tenaga pendidik dan tenaga pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi. Guru sebagai pengemban tugas pendidikan harus peduli dan proaktif untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara benar , berkualitas dan terukur.

Ukuran atas kinerja para guru tersebut akan dapat dilihat dari akuntabilitas dengan semangat tinggi dan profesional dalam melaksanakan tugas sehari-hari sebagai seorang pendidik. Oleh karena itu dalam melaksanakan kegiatar sehari-hari seorang guru selalu dihadapkan pada permasalahan¬permasahan yang menyangkut kredibilatas dalam melaksanakan tugas. Berbagai bentuk permasahan yang muncul adalah adanya keterbatasan dalam melakukan kegiatan belajar mengajar sehingga akan mempengaruhi berbagai macama persoalan yang dilakukan di kelas.

Jumat, 16 Februari 2018

Tips Mempertajam Daya Ingat


Kalian sudah mulai mudah lupa? Atau kesulitan me re-call poin-poin penting dalam rapat? atau diminta beli buku yang terbeli malah majalah? Sama, saya juga pernah mengalaminya. Tapi ternyata ada cara gampang untuk mengurangi kebiasaan lupa ini. Lupa itu lumrah. Tetapi jika kita terlalu sering lupa, sebaiknya waspada karena bisa jadi itu pertkalian sebuah penyakit. 

Sebagai manusia modern kita dituntut bisa memegang beberapa peran dalam sehari yang meminta otak merekam berbagai macam perintah. Tetapi tidak jarang juga, kesibukan itu membuat kita melupakan hal-hal lain. Akan menjadi fatal ketika hal yang kita lupakan adalah sesuatu yang sangat penting serta harus kita lakukan terlebih dahulu. Oleh sebab itu, tajamkan daya ingat kita dengan anjuran-anjuran dari para ahli berikut ini.

Perhatikan asupan makanan. Menjadi pikun bisa disebabkan oleh pola makan kita yang salah. Terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak dan minyak bisa memicu terjadinya penebalan pembuluh darah yang mengakibatkan peredaran darah ke seluruh tubuh melambat. Akhirnya otak kita kekurangan persediaan darah, sehingga tidak dapat bekerja secara optimal (yang kemudian kita artikan sebagai sering lupa).

Menurut dr Waluyo Soerjodibroto, MSc, SpGK(K), spesialis gizi klinis dari Departemen Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, yang kita perlu lakukan adalah menganut prinsip menu makan 4 sehat dan 5 sempurna dalam porsi yang cukup. Kita juga bisa menambahkan asupan vitamin B dan C, atau kombinasi keduanya. Untuk hasil yang optimal, usaha kita tersebut harus selalu didukung dengan latihan otak, seperti latihan mengingat.

Terlalu fokus perhatian dan pikiran. Ternyata kesibukan dan rasa cemas juga mampu membuat kita mudah lupa. Mengapa? Jika kita terlampau fokus pada ketakutan dan pemikiran negatif secara terus-menerus, maka semakin sedikit pula energi otak kita yang dialokasikan untuk mencari informasi di otak.

Kamis, 15 Februari 2018

Mekarnya Pendidikan Vokasi di Indonesia

Istilah pendidikan vokasi akhir-akhir ini sudah tidak asing didengar, terutama setelah muncul berbagai murid-murid SMK muncul di media dengan brbagai macam inovasi-inovasi di berbagai macam bidang. Berikut pembahasan tentang pendidikan vokasi/pendidikan kejuruan. semoga bermanfaat:

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, program pendidikan di pendidikan tinggi mencakup 
  1. pendidikan akademik (sarjana, magister, dan doktor), 
  2. pendidikan profesi/spesialis, dan 
  3. pendidikan vokasi (diploma). Pendidikan tinggi penyelenggara pendidikan tersebut dapat memberikan gelar akademik (sarjana, magister, dan doktor), gelar profesi/spesialis, dan gelar vokasi.
Pendidikan vokasi (program diploma) bertujuan menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan tenaga ahli profesional dalam menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan teknologi dan/atau kesenian. Beban pengajaran pada program pendidikan vokasi telah disusun lebih mengutamakan beban mata kuliah ketrampilan dan keahlian dibandingkan dengan beban mata kuliah teori.

Pendidikan vokasi adalah sistem pendidikan tinggi yang diarahkan pada penguasaan keahlian terapan tertentu, yang mencakup program pendidikan diploma I, diploma II, diploma III, dan diploma IV. Lulusan pendidikan vokasi mendapatkan gelar vokasi, misalnya A.Ma (Ahli Madya), A.Md (Ahli Madya).

Berseminya Pendidikan Islam

Cikal Bakal Pendidikan Islam
Sesungguhnya, cikal bakal pendidikan Islam dimulai pada masa Khalifah Umar Ibn Khattab. Pada saat pemerintahannya, secara khusus Umar mengirimkan petugas khusus ke berbagai wilayah Islam untuk menjadi guru di daerah tersebut. Para petugas khusus ini biasanya bermukim di masjid dan mengajarkan tentang Islam kepada masyarakat, melalui halakah-halakah majelis khusus untuk menpelajari agama. Majelis ini terbuka untuk umum.

Namun demikian, cikal bakal pendidikan Islam yang menerapkan sistem pendidikan modern seperti sekarang ini adalah madrasah-madrasah nizhamiyah. Kurikulumnya berpusat pada Alquran (membaca, menghafal, dan menulis), sastra Arab, sejarah Nabi SAW, dan berhitung. Sistem pengajarannya menitikberatkan pada mazhab Syafi’i dan paham Asy’ariyah (aliran teologi yang menerima argumen rasional, namun percaya penuh kepada dalil-dalil wahyu—Red) yang berkembang dan dianut saat itu.

Sistem belajar yang diterapkan di madrasah nizhamiyah adalah pengajar berdiri di depan ruang kelas menyajikan materi-materi kuliah, sementara para pelajar (mahasiswa) duduk dan mendengarkan penjelasan di atas meja-meja kecil (rendah) yang disediakan. Kemudian, proses belajar dilanjutkan dengan berdialog (tanya-jawab), antara dosen dan para mahasiswa mengenai materi yang disajikan dalam suasana semangat keilmuan yang tinggi.

Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, seorang tenaga pengajar di nizhamiyah selalu dibantu oleh dua orang mahasiswa (asistensi). Kedua orang mahasiswa inilah yang bertugas membaca dan menerang kan kembali kuliah yang telah diberikan kepada mahasiswa yang ketinggalan.

Rabu, 14 Februari 2018

Tips Belajar Bahasa Inggris Ala Mr. I.N Azhar

Belajar bahasa Inggris memerlukan keseriusan lho, namun kalo dibikin fun, maka akan sangat menyenangkan. Berikut ini tips-tips buat kamu yah. Semoga bermanfaat. 

Siapkan Materi Belajar (Tulisan, Audio dan Visual)
Persiapkan materi yang menarik sebelum kalian memulai belajar. Belilah buku yang dilengkapi dengan fasilitas audio sehingga pada saat melihat materi yang ada di buku, kalian dapat sekaligus mendengarkannya dengan menjalankan audio lesson. Dengan banyak mendengar dan memahami materi yang disampaikan audio, kalian akan lebih mudah membentuk kemampuan berbicara sekaligus mendengarkan. Untuk materi visual, kalian dapat menggunakan film dengan subtitle bahasa Inggris sebagai media belajar. Kamus merupakan buku yang wajib Anda miliki untuk belajar bahasa Inggris. Kalian dapat memperbanyak kosakata untuk mempelajari kata-kata dan pola kalimat sederhana dalam bahasa Inggris. Materi juga bisa Anda dapatkan di online, berbagai situs telah menyediakannya.

Pelajari Terlebih Dahulu Kata-kata Bahasa Inggris Dasar
Sebelum kalian mulai menerapkan kebiasaan berbahasa Inggris, ada baiknya kalian mempelajari dulu kata-kata sederhana dalam bahasa Inggris, yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Seperti kata tunjuk aku, kamu, dia, dan kata-kata lain yang umum digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Belajarlah Setiap Hari
Cobalah untuk mengelokasikan beberapa saat setiap hari untuk pelajaran anda, idealnya saat otak anda sedang bisa menerima dengan baik. Ingatlah, lebih baik belajar 30 menit per hari dibandingkan 3 jam per minggu. Jika anda dapat menyediakan waktu sejam per hari, cobalah untuk membaginya menjadi 2 atau 3 sesi.

Sains dan Psudosains

Oleh: Iqbal Nurul Azhar & Diah Retna Yuniarti
Telah dipublikasikan pada jurnal ETIMON Volume II Nomor I 2012

Banyak pelajar  di dunia setelah bertahun-tahun belajar di sekolah masih belum memahami hakikat ilmu pengetahuan. Polling yang dilakukan oleh National Science Foundation adalah buktinya. Lembaga ini telah berulang kali menemukan fakta mencengankan  di Amerika Serikat,  ribuan orang masih tetap percaya bahwa matahari berputar mengelilingi bumi, bahwa dibutuhkan satu hari bagi bumi untuk berputar pada porosnya sambil lalu mengitari matahari, bahwa elektron lebih besar dari atom, dan suara yang ada di dunia ternyata  bergerak lebih cepat dari cahaya. Dari polling tersebut pula diketahui bahwa kebanyakan orang Amerika tidak tahu apa yang disebut sebagai molekul.  Rangkaiaan polling tersebut juga menemukan bahwa sekitar 19 persen guru biologi SMA percaya bahwa Dinosaurus dan manusia hidup pada waktu yang sama. Polling ini juga menjumpai fakta yang sangat mengejutkan bahwa 95 persen dari guru yang disurvei tampaknya salah paham tentanag apa itu ilmu pengetahuan. Guru-guru tersebut diberikan pernyataan untuk mereka tanggapi yaitu, “Para ilmuwan tugasnya adalah mencari fakta, tapi kadang-kadang yang terbaik yang mereka bisa lakukan adalah berteori.” Hanya 5 persen dari guru-guru yang dipolling tersebut yang  menjawab dengan benar bahwa pernyataan tersebut adalah “jelas salah.” (Gardner, 1983).

Di Indonesia, persentase siswa yang diajar kimia oleh guru yang tidak memiliki gelar dalam bidang kimia sangatlah tinggi. Guru-guru kimia tak bergelar sarjana Kimia tersebut sebenarnya bergelar, tapi sayangnya, gelar mereka adalah gelar pada bidang Fisika maupun Matematika. Guru mengajar lintas bidang studi jamak ditemukan. Alasan utama munculnya masalah ini adalah tentu saja terbatasnya guru kimia, dan adanya anggapan bahwa kimia bisa diajar oleh guru yang mengajar bidang lain asalkan berada dalam bidang yang serumpun. Intinya adalah, apapun ilmunya, asalkan ada penugasan, guru siap mengajar meskipun hasilnya pasti mengecewakan.

Pengaruh ETF Terhadap Peningkatan Kompetensi Guru di Kabupaten Bangkalan

Mengikuti perkembangan jaman, guru-guru harus selalu meningkatkan kompetensinya. Agar upaya-upaya peningkatan kompetensi itu  berjalan efektif, maka diperlukanlah wadah bagi para guru untuk saling berbagi dan menyatukan langkahnya. Sampai saat ini sudah ada wadah tersebut, yaitu MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) & KKG (Kelompok Kerja Guru). Namun di kabupaten Bangkalan, wadah yang sudah ada tersebut dirasa masih kurang mencukupi, sehingga atas prakarsa guru-guru bahasa Inggris dibentuklah ETF (English Teacher Forum) yang khusus mewadahi guru pengajar Bahasa Inggris di Kabupaten Bangkalan. ETF berusaha memenuhi kebutuhan anggotanya untuk meningkatkan kompetensi guru dengan berbagai macam kegiatan, diantaranya: pelatihan, seminar, pembagian informasi beasiswa serta pertukaran pelajar. Keberadaan ETF ini dirasakan sangat bermanfaat dalam membantu meningkatkan kompetensi guru pengajar Bahasa Inggris di kabupaten Bangkalan, bukan hanya sebagai pelengkap dari wadah-wadah yang sudah ada sebelumnya, namun mampu berperan sebagai partner dalam memajukan pendidikan di kabupaten Bangkalan.

Dari hasil penelitian yang saya lakukan terhadap ETF (Penelitian ini dibiayai Oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Sesuai Dengan Surat Perintah Pelaksanaan Penelitian Nomor : 069/SP2H/PP/DP2M/III/2008, dijumpai hasil sbb:

Ayo Para Guru, Kalian Bisa Menjadi Penulis Kaya Raya

Siapa bilang menjadi penulis tidak bisa kaya? J.K Rowling sudah membuktikannya. Ia berangkat dari seorang melarat yang hanya mampu berangan-angan dalam bus menjadi kaya dalam sekejab menjelma menjadi selebritis dunia. Bermodalkan daya imajinasi kuat yang jarang dimiliki orang kebanyakan dan diimbangi motivasinya yang kuat untuk menulis,menyebabkan ia dapat mewujudkan semua impiannya untuk menjadi seorang milyarder. Saking dari suksesnya dia, namanya selalu masuk dalam daftar orang terkaya di Inggris sejak buku Harry Porter edisi pertamanya terbit. Perlu dicatat itu hanya dari salah satu buku berjudul Harry Potter. Andaikata dia menulis lebih dari satu judul, bisa dibayangkan akan sekaya apa dia. Bisa jadi, dia akan menjadi salah satu orang terkaya di planet bumi.

Jangan lupakan juga Bobbi De Porter. Tokoh ini juga menjadi terkenal di kalangan seluruh dunia, utamanya dunia pendidikan karena bukunya yang berjudul Quantum Learning dan Teaching meledak dipasaran. Padahal dulunya tokoh ini hanyalah seorang guru biasa. Berkat keuletan dan kekreatifan tokoh ini dalam mencari peluang untuk sukses, hasil penelitian tindakan kelasnya bersama mike hernacki di terbitkan. Dan takdir akhirnya menentukan. Dia sukses.

Lantas bagaimana dengan penulis-penulis Indonesia? Tidak adakah diantara mereka yang memiliki nasib mujur seperti Rowling atau De Potter? Ternyata banyak juga diantara penulis-penulis Indonesia tersebut yang menjadi jutawan. Mereka menjelma menjadi selebritis, pembicara terkenal, bahkan menjadi bintang film atau pengusaha sukses. Mereka buktikan bahwa dengan menulis mereka bisa mewujudkan mimpi kebanyakan manusia untuk menjadi kaya dan terkenal. Mereka juga membuktikan bahwa dengan menulis, mereka bisa menjadi sosok idealis nan suci yang mampu memberikan sumbangsih nyata memajukan bangsa Indonesia melalui buku-buku yang mereka karang dan tulis. Siapa-siapa sajakah mereka itu?

Ada lebih dari 200an nama penulis yang telah merasakan buah manis dari hasil kerja keras mereka menulis buku. Beberapa dari mereka kita sebut saja AA Gym, Adi Soenarno, Anand Khrisna adalah seorang guru. Nama-nama seperti Dewi Lestari, Djenar Maesa Ayu, Goenawan Mohamad, Hilman Lupus Hariwijaya, Mira W, NH. Dini, Pipit Senja, adalah nama-nama asing bagi telinga bangsa Indonesia sebelum mereka terkenal karena buku mereka. Mereka ini adalah penulis terkenal yang kerap muncul di media cetak-media cetak maupun elektronik yang ada di Indonesia.

Lantas dimanakah sebenarnya kunci kesuksesan mereka sampai menjadi sukses seperti sekarang ini? Sebenarnya ada tiga bahan bakar yang mampu menjadi penggerak tangan untuk dapat menari di atas berlembar kertas. Tiga bahan tersebut adalah motivasi, persepsi dan proses. Motivasi ini dijelaskan sebagai sebuah daya magnet terhadap hati untuk dapat tertarik pada kegiatan tulis menulis. Motivasi tidak perlu dicari jauh-jauh karena sebenarnya ia bisa didapat di sekitar kita, seperti dorongan semangat dari orang tua, komunitas pendidikan yang mendukung kegiatan tulis menulis dan media bacaan atau tontonan yang mensupport kegiatan baca tulis. Selain motivasi, persepsi juga memegang peranan penting. Calon penulis ketika hendak menulis buku harus mampu merubah mindset mereka yang telah lama dikotori oleh paradigma pesimisme bahwa penulis itu bakal miskin dan hidupnya acak-acakan. Paradigma ini harus dirubah menjadi kebalikannya bahwa kapan sajapun asal mau menulis, seorang penulispun bisa menjadi kaya raya dan sukses. Bahan bakar terakhir adalah proses. Bahwa dalam menulis butuh proses yang kreatif adalah sebuah fakta yang tidak dapat diperdebatkan lagi.

Artikel ini mencoba meyakinkan anda banyak bahwa profesi penulis bisa mendatangkan kekayaan. Kekayaan itu tidak mungkin datang dengan sendirinya. Lika-liku yang ditempuh penulis Indonesia yang telah disebutkan di atas dalam merentas jalan kesuksesan perlu dijadikan inspirasi dan motivasi dalam menulis. “Demam” obsesi penulis perlu disebarkan kepada khalayak ramai. Menjadi the agent of change dari mindset paradigma negatif yang menyatakan bahwa penulis itu miskin dan suram masa depannya, menjadi mindset positif tidak ada salahnya. Saya pun dengan suka rela merelakan diri saya menjadi the agent of positive mindset dengan menulis artikel ini, karena saya yakin menjadi penulis adalah cita-cita yang bisa dibanggakan, memiliki masa depan dan bisa terkenal

Inti dari artikel ini adalah: siapapun anda, apapun profesi anda, bagaimanapun  status sosial dan ekonomi anda, anda berhak untuk menjadi seorang penulis yang hebat dan diperhitungkan. Andapun bisa mengubah diri anda dari no one menjadi someone, dari zero menjadi hero. Dari jurang kemelaratan menjadi kaya raya, tanpa batas. Dari anak kecil yang diremehkan menjadi diperhitungkan. Tertarik menjadi penulis sukses namun anda butuh inspirasi bagaimana memulainya? Silahkan baca dan cermati artikel saya ini

Reinforcement Dalam Dunia Pendidikan

Teori Reinforcement
Menurut teori reinforcement: “sesuatu yang menyenangkan akan selalu diulang, sesuatu yang tidak menyenangkan akan dihindari”. Perbuatan yang menurut kita baik perlu kita beri reward (hadiah, pujian, penghargaan, dll) dan sesuatu yang menurut kita salah harus diberi punishment agar tidak diulang lagi suatu saat nanti, karena sesuatu yang menurut mereka menyenangkan akan mereka ulangi tapi sesuatu yang menurut mereka tidak enak akan selalu dihindari.

Skinner pernah membuat suatu percobaan menggunakan tikus, dimana seekor tikus dimasukkan ke dalam kotak yang sudah dirancang khusus. Di dalam kotak tersebut terdapat suatu tombol dimana bila tombol tersebut ditekan akan mengeluarkan makanan. Awalnya tikus tersebut mondar mandir saja tanpa melakukan apa-apa, tapi ketika secara tidak sengaja dia menekan tombol tersebut maka keluarlah makanan. Tikus tersebut akhirnya lama-lama akan menekan tombol tersebut bila merasa lapar. Demikian pula sebaliknya, seekor tikus dimasukkan lagi ke dalam kotak khusus yang fungsinya berbeda, dimana bila tombol ditekan bukan makanan yang keluar tapi aliran listrik yang menyengat. Tikus tersebut setelah beberapa kali kena setrum akhirnya tidak berani lagi mendekati tombol tersebut.

Binatang-binatang seperti anjing, lumba-lumba, dan binatang-binatang yang lainpun dilatih menggunakan teori reinforcement ini, reward dan punishment. Tikus, anjing, lumba-lumba, dan binatang-binatang yang tidak memiliki akal budipun akan melakukan sesuatu yang menyenangkan dan menghindari yang tidak menyenangkan apalagi manusia, walaupun umurnya masih kecil. anak yang seumuran itulah yang mulai perlu ditanami perilaku yang baik, kalau tidak dari dini akan sulit untuk mengubah bila sudah tertanam hal-hal yang jelek. Memang sih kita tidak bisa mengambil 100% teori ini untuk dipraktekkan, teori ini harus menggunakan pandangan humanis, yaitu dengan memberi pengertian kepada anak tersebut kenapa dia di-punish dan kenapa dia diberi reward.

Hypnosis
Tahukah anda mengapa orang-orang tua sering bercerita tentang kebaikan, kepahlawanan, dll pada anak-anaknya ketika anaknya hendak tidur? Atau pernahkah anda melihat film tentang pencucian otak dimana sang ahli pencuci otak memberikan pidato setiap malam pada saat orang yang akan dicuci otaknya tidur?

Secara tidak sadar setiap hari kita sudah melakukan hypnosis. Suatu sugesti yang diberikan pada diri kita tanpa kita sadari bahwa itu adalah hypnosis. Keadaan hypnosis adalah keadaan dimana sugesti atau hal lainnya masuk kedalam sub-conscious (dibawah sadar) kita. Hypnosis sendiri sudah ada sejak jaman dulu dan dianggap sebagai ilmu gaib, dan pada abad 18, Frans Anton Mesmer memperkenalkan sebagai aliran magnetisme. Hypnosis akhirnya diketahui adalah sebuah ilmu yang ilmiah, yang mengandalkan sugesti, bukan suatu ilmu gaib. Hypnosis berkembang terus dan pernah dipelajari dan digunakan oleh Sigmund Freud untuk hypnotherapy pada pasien-pasiennya. Dr. Milton Erickson akhirnya mengembangkan hypnosis ini dan digunakan untuk Modern Clinical Hypnotherapy. Hypnosis dapat diaplikasikan ke banyak hal, ada stage hypnosis (hiburan) yang biasa dilakukan oleh Romy Rafael, forensic hypnosis yang biasa digunakan untuk mengorek keterangan, metaphisical hypnosis yang dilakukan secara tradisional dan hypnotheraphy yang dilakukan untuk terapi yang bermasalah secara kejiwaan.

Gelombang otak manusia terdiri dari:
  1.     Beta : Keadaan sadar “permukaan” – tidak waspada (>14 Hz)
  2.     Alpha : Keadaan sadar “penuh” – penuh kewaspadaan (8 – 14 Hz)
  3.     Theta : Hampir tidur (4 – 8 Hz)
  4.     Delta : Tidur (<4 Hz)
Manusia akan dapat menerima sugesti bila gelombang otaknya berada dalam keadaan Theta. Maka dapatlah dikatakan seorang akan ter-hypnosis bila berada dalam keadaan setengah tidur, itulah sebabnya kita melihat film yang malakukan pencucian otak dilakukan pada saat mereka akan tidur dan itu dilakukan secara berulang-ulang. Stage Hypnosis yang dilakukan oleh Romy Rafael-pun tidak secara spontan dilakukan seperti yang kita lihat di TV tapi ada proses sebelum itu.

Segala sesuatu yang dilakukan secara berulang-ulang akan menjadikan suatu habit / kebiasaan baik hal itu bersifat positif ataupun negatif. Demikian pula pada anak-anak, bila kita mendidik mereka, bukan harus pada saat mereka sudah mengerti, sudah dewasa tapi dilakukan sejak dini, sejak bayi, dididik untuk melakukan hal yang benar, sehingga semua yang dilakukannya tertanam secara sub-conscious. Apa yang dilakukan oleh orang tua akan selalu ditiru oleh si anak, jadi bagi orang tua, berhati-hatilah dalam bertindak. (Dirangkum dari berbagai sumber)

Pendekatan Pembelajaran

(Di sadap dari Iqbal Nurul Azhar, 2017, Modul Pelatihan Guru Mata Pelajaran Keterampilan Bahasa Madura Kelompok Kompetensi D)
Definisi Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat berarti aturan pembelajaran yang berusaha meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa dalam pengolahan pesan sehingga tercapai sasaran belajar, Selain itu pendekatan pembelajaran adalah arah suatu kebijaksanaan yang ditempuh guru atau siswa dalam mencapai tujuan pengajaran dilihat dari bagaimana materi disajikan.
Pengertian lain dari pendekatan pembelajaran adalah jalan atau cara yang digunakan oleh guru atau pembelajar untuk memungkinkan siswa belajar. 

Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru dalam menyajikan suatu materi yang memungkinkan siswa belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Interaksi dalam pembelajaran adalah bagaimana cara guru dapat meningkatkan motivasi belajar dari siswa. Hal ini berkaitan dengan strategi apa yang dipakai oleh guru, bagaimana guru melakukan pendekatan terhadap siswanya. Dalam sebuah pembelajaran yang baik guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator. Dalam peranannya sebagai pembimbing, guru berusaha menghidupkan dan memberikan motivasi agar terjadi proses interaksi yang kondusif. Guru sebagai fasilitator, guru berusaha memberikan fasilitas yang baik melalui pendekatan-pendekatan yang dilakukan.
Proses interaksi pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar pada siswa ialah bagaimana cara guru melakukan pendekatan yang sesuai dengan karakter pembelajaran.
Dilihat  dari  pendekatannya,  pembelajaran  terdapat  dua  jenis  pendekatan,  yaitu: 
  1. Pendekatan  pembelajaran  yang  berorientasi  atau  berpusat  pada  siswa  (student  centered  approach), dimana pada pendekatan jenis ini guru melakukan pendekatan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, dan
  2. Pendekatan  pembelajaran  yang  berorientasi  atau berpusat pada guru (teacher centered approach), dimana pada pendekatan jenis ini guru menjadi subjek utama dalam proses pembelajaran.
  3. Fungsi pendekatan bagi suatu pembelajaran adalah :
  4. Sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah-langkah metode pembelajaran yang akan digunakan.
  5. Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pembelajaran.
  6. Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai.
  7. Mendiaknosis masalah-masalah yang timbul, dan
  8. Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan.
Jenis-jenis Pendekatan dalam Pembelajaran
Pendekatan Kontekstual. Pendekatan kontekstual merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran yang lebih mengutamakan proses dari pada hasil. Peserta didik tidak sekedar tahu, ingat dan paham, tetapi akan lebih bermakna jika mereka dapat melalui “kegiatan mengalami” dalam lingkunangannya. Dalam pendekatan ini, pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata serta lingkungan dan budaya tempat peserta didik hidup dan bermasyarakat. Pemahaman, penyajian ilmu pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang ada dalam materi dikaitkan dengan apa yang dipelajari dalam kelas dan dengan kehidupan sehari-hari (Dirjen Dikdasmen, 2001: 8)

Dasar-dasar Pendidikan Karakter Dalam Peribahasa Jawa

 Oleh: Iqbal Nurul Azhar 

Ada beberapa alasan mengapa tanah Jawa sangat dikenal. Tanah Jawa dikenal sebagai tanah yang makmur. Sejak dahulu kala, tanah Jawa menjadi pusat diplomasi internasional bagi banyak penduduk nusantara maupun penduduk dunia. Jawa tidak hanya dikenal karena potensi pulaunya saja yang luar biasa. Masyarakat yang tinggal di tanah tersebutpun (orang Jawa), juga sangat tersohor karena selalu tampil terdepan dalam kepemimpinan nasional Indonesia. Budaya Jawa, utamanya falsafah budaya yang dibawa pemimpin-pemimpin Jawa tersebut, memberi pengaruh yang kuat pada karakter hidup bangsa Indonesia secara keseluruhan. Kita ambil contoh “bhinneka tunggal ika,” ”jer basuki mawa beya,” “rawe-rawe rantas, malang-malang putung” dan ”tut wuri handayani” dikenal secara luas dan digunakan secara umum dalam dunia sosial maupun pendidikan di Indonesia.

Berbicara tentang falsafah Jawa, falsafah Jawa tersebar dalam berbagai dimensi kehidupan, seperti: etika dan tata karma pergaulan, hubungan orang tua dan anak, hukum, keadilan dan kebenaran, ilmu pengetahuan dan pendidikan, hubungan sosial, kekerabatan dan gotong royong, kepercayaan dan religiositas, kewaspadaan dan introspeksi dan masih banyak lagi.
Diantara falsafah-falsafah tersebut, falsafah kepemimpinan adalah falsafah yang menonjol dan dikenal luas oleh masyarakat Nusantara. Ini tidak mengherankan mengingat masyarakat Jawa gemar memimpin dan ketika orang Jawa memimpin, mereka seringkali menyatakan menggunakan falsafah Jawa sebagai pedoman kepemimpinan mereka. Nilai-nilai kepemimpinan tersebutpun juga diajarkan dan dipegang teguh di semua lapisan mayarakat, mulai dari  tua, muda, laki-laki, perempuan, bangsawan dan rakyat jelata.

Selasa, 13 Februari 2018

Membangun Sekolah Bermutu

Oleh: Iqbal Nurul Azhar
Pustaka Kembara

Menyelenggarakan Pendidikan berkualitas merupakan amanah Undang-Undang yang tertuang dalam UU Sisdiknas tahun 2003. Pada pasal 3 disebutkan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (UU Sisdiknas 2003 pasal 3). Atas dasar inilah, maka seluruh lapisan masyarakat diharapkan bahu membahu berupaya menyelenggarakan pendidikan bermutu.

Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit untuk berkembang dan bahkan akan sangat terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, disamping memiliki budi perkerti yang luhur dan moral baik.

Salah satu isu penting dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia saat ini adalah peningkatan mutu pendidikan, namun yang terjadi justru kemrosotan pendidikan dasar, menengah, maupun tingkat pendidikan tinggi. Hal ini berlangsung akibat penyelenggaraan pendidikan yang lebih menitikberatkan pada aspek kuantitas dan kurang dibarengi dengan aspek kualitasnya. Peningkatan kualitas pendidikan ditentukan oleh peningkatan proses belajar mengajar. Dengan adanya peningkatan proses belajar mengajar dapat meningkat pula kualitas lulusannya. Peningkatan kualitas proses pembelajaran ini sangat tergantung pada pengelolaan sekolah dan pengajaran/pendekatan yang diterapkan guru.

Senin, 12 Februari 2018

Hal Ihwal Tentang Persandian


Pengenalan Persandian
Istilah “sandi” telah mulai dipakai sejak masa kerajaan-kerajaan di tanah air dulu, seperti Kerajaan Majapahit. Saat itu, telah muncul istilah “Telik Sandi”, “Candra Sengkala” dan lainnya yang sedikit banyak mempunyai hubungan dengan persandian. Sebenarnya sejak manusia berkomunikasi satu sama lain dan ada hasrat atau kepentingan untuk merahasiakan pembicaraannya, sejak itulah baik disadari maupun tidak disadari mereka telah mempergunakan persandian. Mereka akan berusaha mencari jalan dan cara bagaimana merahasiakan sesuatu terhadap pihak yang mereka anggap tidak berhak mengetahui.

Kata “sandi” berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “Sandhi”. Secara umum, istilah sandi yang diperoleh dari kamus-kamus bahasa Indonesia memiliki arti sebagai berikut :
  1. Perubahan huruf-huruf yang terjadi bila dua kata atau lebih dipersatukan: St. M. Zein (Kamus Modern Bahasa Indonesia);
  2. Kode, tulisan, atau tanda-tanda yang khas : Hari Murti Krida Laksana (Kamus Sinonim Bahasa Indonesia);
  3. Tulisan (kata, tanda, dsb) yang dengan persetujuan mempunyai arti atau maksud tertentu (kode): W.J.S. Purwadarminta (Kamus Umum Bahasa Indonesia);
  4. Sandi = hubungan, akal, persekutuan, rahasia, aturan : Suwojo Wojowasito (Kamus Kawi Jawa Kuno – Indonesia).
Secara luas, persandian juga dikenal dengan sebutan kriptologi. Istilah “kriptologi” berasal dari bahasa latin yang terdiri dari “kriptos” yang berarti tersembunyi (rahasia) dan “logos” yang berarti ilmu. Jadi kriptologi adalah ilmu atau seni yang mempelajari semua aspek tulisan rahasia.
Kriptologi dibagi menjadi 2 (dua) yaitu kriptografi dan kriptanalisis.Kriptografi adalah cara (sistem, metode) yang mengolah tata tulisan dalam berita sehingga menjadi tata tulisan yang berlainan dan tidak bermakna (incoherent). Sedangkan kriptanalisis adalah usaha mendapatkan teks terang dari suatu teks sandi yang tidak diketahui sistem serta kunci-kunci-nya.

Menurut buku “Pengantar Kriptologi” (Sumarkidjo, 1972), kata kriptologi mempunyai 2 (dua) pengertian :
1.      Kriptologi sebagai ilmu, yang mempelajari semua aspek dalam tulisan rahasia.
Ilmu persandian ini dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok dasar :
a.       Sistem steganografi, meliputi sistem-sistem yang secara katawiyah menyembunyikan berita, seperti di dalam gumpalan lilin, dengan tanda-tanda tertentu, di dalam teks berita lain, “dihilangkan” dengan tinta rahasia dan lain sebagainya.
Steganografi terbagi menjadi 3 jenis :
1.      Linguistis : Semagram, Open Code.
2.      Tehnologis : Secret (invisible) inks, Micro-photography.
3.      Concealments.
b.      Sistem kriptografik, meliputi sistem-sistem yang mengolah tata tulisan dalam berita sehingga menjadi tata tulisan yang berlainan dan tidak bermakna (incoherent).
Sistem ini dibedakan menjadi 2 (dua) :
1.      Cipher : Transposisi dan Substitusi.
2.      Code : Placode (Plain Code) dan Encicode (Enciphered Code).
2.      Kriptologi sebagai kegiatan, yang berkaitan dengan fungsinya di dalam kegiatan intelijen pada umumnya.
Kegiatan intelijen pada umumnya terdiri dari kegiatan penyelidikan dan pengamanan. Kegiatan penyelidikan meliputi Direction Finding dan Interception, Traffic Analysis dan Cryptanalysis, sedangkan kegiatan pengamanan terhadap tindakan dari kegiatan penyelidikan tersebut adalah Transmission Security, Traffic Security dan Crypt Security.

Persandian dalam Era Teknologi Informasi
Dalam era teknologi informasi modern dikenal internet dan komputer yang mampu mentransmisikan secara elektronis (komunikasi elektronis) segala bentuk data informasi secara cepat, tepat, efektif efisien serta convenient (nyaman, gampang). Bahkan para industri teknologi informasi meng-claim dapat pula menjamin konfidensialitas (kerahasiaan) berita/informasinya dalam sistem komunikasi yang umum dan terbuka itu. Perlu diamati lebih dalam dan tajam apakah ”umum dan terbuka” itu benar-benar mampu melindungi konfidensialitas atau kerahasiaan pada umumnya.

Sistem Komunikasi Terbuka. Pada sistem komunikasi terbuka (tidak rahasia), peluang pihak lawan untuk memperoleh informasi yang dikomunikasikan lebih besar, dan penyadap yang berhasil memperoleh informasi tersebut dapat langsung memahami isinya. Misal A mengirim berita atau informasi kepada B dalam bentuk teks terang. Apabila penyadap/pendengar dapat memperoleh beritanya, maka dia akan bisa mengerti isi informasi/berita yang dikirimkan A kepada B .

Sistem Komunikasi Tertutup. Sebaliknya pada sistem komunikasi tertutup (rahasia) berita/informasi sebagai obyek transmisi harus dilindungi. Disinilah peran persandian muncul untuk mengamankan infomasi yang bersifat rahasia, yang tidak ingin diketahui oleh pihak lain. Sebagai contoh, A akan mengirimkan berita rahasia kepada B, maka untuk menjamin kerahasiaan berita tersebut dari pihak penyadap, diperlukan teknik enkripsi sedemikian hingga meskipun penyadap/pendengar berhasil memperoleh berita yang sudah tersandikan tersebut, dia tidak bisa mengerti isi berita yang dikirimkan A kepada B.

Oleh karena itu persandian menjadi suatu kebutuhan dalam mengamankan komunikasi rahasia. Selanjutnya teknik-teknik untuk mengamankan berita rahasia terus berkembang sejalan dengan berkembangnya teknik penyadapan dalam kegiatan intelijen komunikasi.

Mengenai Iqbal Nurul Azhar

Iqbal Nurul Azhar, Pemilik Blog ini adalah dosen tetap pada Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya Universitas Trunojoyo Madura. Selain menjadi tenaga pengajar, Iqbal juga pernah diberi amanah sebagai Kepala Self Access Center (SAC) UPT Pusat Bahasa, sebagai redaktur jurnal ilmiah Bahasa dan Sastra “Prosodi,” sebagai Ketua Program Studi Sastra Inggris, anggota senat di Fakultas Ilmu Sosial dan Imu Budaya, dan terakhir sebagai Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo Madura. Iqbal menyelesaikan program Sarjana pada Jurusan Sastra Inggris Universitas Negeri Malang pada tahun 2004. Menyelesaikan kuliah pada tahun 2011 pada program Linguistik Deskriptif Universitas Sebelas Maret. Sampai saat ini Iqbal masih mengajar mata kuliah Skills and Contents di Program Studi Sastra Inggris pada matakuliah Reading Comprehension I, Structure IV, Speaking II dan III, British Studies, English Syntax, Sociolinguistics, History of English Language, History of Linguistics, Semiotics, Psycholinguistics, English Syntax, serta Phonetics and Pronunciation.
 
Di sela-sela aktivitasnya sebagai pengajar, Iqbal juga aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan, seperti Sekretaris pada Program Paket C Ki Hajar Dewantara, Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Unijoyo, Konsultan pada Kursus I-Tutor Bangkalan, Anggota Tim Pembina English Teacher Forum  (ETF) Bangkalan, direktur Center of Education Bangkalan,  sekretaris pada Himpunan Pembina Bahasa Indonesia, cabang Bangkalan, anggota komisi penelitian bahasa pada kelompok pemerhati bahasa dan budaya Madura “Nenggala”, serta presidium yang pertama Ikatan Linguis Muda Indonesia (ILMI).
Iqbal juga aktif mengadakan penelitian. Beberapa judul penelitian yang telah Iqbal  kerjakan adalah:
  1. Pengaruh ETF terhadap peningkatan Kompetensi Guru di Kabupaten Bangkalan,
  2. Peningkatan Reading Skills Mahasiswa Sastra Inggris Unijoyo melalui metode Sustained Silent Reading,
  3. Pengembangan kurikulum muatan lokal bahasa Madura melalui strategi pemetaan dialek Madura.
  4. Pengkajian Bahasa Jawa di Kabupaten Pacitan: Penelitian Dialektologi
  5. Proverba bahasa Inggris dan Makna Hubungan Antarkonstituen Pembentuknya
  6. Studi Sosiodialektologis Bahasa Madura Masyarakat Bangkalan (Ketua Peneliti). Pusat Studi Bahasa dan Sastra Madura Program Studi Sastra Inggris. Didanai dana DIPA FISIB
Beberapa diantara kertas kerjanya telah dibentangkan baik itu di forum nasional dan internasional seperti di:
  1. The International Conference on Gender and Politics Gajahmada University 2008, dengan judul “Political Language Used by Female Candidate in the Campaign for East Java Governor Election 2008,” ISBN 978-979-1262-26-2,
  2. National Seminar “Language Perceived from many perspectives diselenggarakan oleh Jogjakarta State University, 2008 dengan judul “Ketika Bahasa Madura Tidak Lagi Bersahabat Dengan Kertas dan Tinta (sebuah kajian ethnolinguistics ditinjau dari sudut pandangsosiolingistics)” ISBN No. 978-979-1262-25-5.
  3. The National English Language Teachers and Lecturers Conference on the Teaching of English Language Skills and Components oleh The Center of Language and Culture State University of Malang, 21 Maret, 2009 dengan judul: “The implementation of Sustained Silent Reading Method to Improve Students’ Reading Skills,”
  4. KOLITA 7: Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya 7: Tingkat Internasional, 2009 dengan judul: “Bahasa Jargon Calon Legislatif 2009 dalam Face Book.” ISBN No. 978-602-8474-13-9
  5. The International Seminar on Mother Tongue Day “Saving the Mother Tongue as A Part of the Enriched National Culture diselenggarakan oleh by Balai Bahasa Bandung Februari, 19 s.d.  20, 2010 dengan judul: “Setting-Setting Diglosia dan Strategi Menghadapinya (Studi Terhadap Pemertahanan Bahasa Ibu oleh Mahasiswa Madura,” ISBN 9-789799-46278
  6. Seminar Nasional BAHASA, SASTRA, DAN BUDAYA DALAM KONTEKS KEARIFAN LOKAL dengan judull “Penyerapan Kosakata Bahasa Madura Sebagai Strategi Pelestarian dan Pengembangan Bahasa Indonesia”  hasil kerjasama Program Studi Sastra Inggris, Universitas Trunojoyo dan Penerbit Kanzun
  7. Seminar Nasional BAHASA DAN DALAM PERSPEKTIF MULTIKULTURALArtikel berjudul “Bahasa Masyarakat Indonesia Terkini dalam Grafiti dalam prosiding , dipublikasikan tahun 2010, hasil kerjasama Program Studi Sastra Inggris, Universitas Trunojoyo dan Penerbit Lima-lima Jaya
  8. Seminar Internasional Peringatan Hari Bahasa Ibu dengan judul Unique Cultural Lexicons  in Madurese Traditional Game “Lajangan diterbitkan atas kerjasama Balai Bahasa Bandung dan ITB Press, 2011
  9. Seminar Internasional Language and Maintenance Shift dengan judul “Pengkajian Bahasa Madura, Dahulu, Kini dan di Masa Yang Akan Datang” Diterbitkan Program Master Linguistik, Universitas Diponogoro ISSN 2088-6799. 2011
  10. Seminar Nasional Linguistik dan Sastra, Dahulu, Sekarang dan Akan Datang 2011 dengan judul “The Future of Madurese Language Studies” Diterbitkan atas kerjasama Sastra Inggris Unijoyo dan ITS Press.
  11. Seminar Nasional Wacana Bahasa dan Sastra Bandingan Sebagai Khasanah Nusantara, 2012 dengan judul “English Proverbial Structures and the Meaning of their Interconstituen relations” Diterbitkan atas kerjasama Sastra Inggris Unijoyo dan PMN.
  12. Seminar Nasional Pemberdayaan Bahasa dan Sastra, 2013 dengan judul “Perkenalan Awal Bahasa Filantropi (Bidal-bidal Beserta Konstruksinya)” Diterbitkan atas kerjasama Sastra Inggris Unijoyo dan PMN.
  13. Seminar Nasional Bahasa Ibu, 2013 dengan judul “Membicarakan Sastra Madura: Dari Potensi, Realita dan Harapan” Diterbitkan atas kerjasama FKIP UNS dan Penerbit Yuma Pustaka.
Adapun kertas-kertas kerjanya yang telah dipublikasikan dan mengisi beberapa jurnal ilmiah adalah:
  1. Artikel berjudul “Why is it difficult to clip Madurese words in SMS?” dipublikasikan di Jurnal PROSODI 2006, Vol.1, No.1. ISSN 1907-6665.
  2. Artikel berjudul “Penerapan Quantum Teaching Sistem Tandur dalam KBK  di jurnal PAMATOR Journal, 2006. ISSN 1829-7935
  3. Konstruksi Gender dalam Buku Ajar Muatan Lokal Bahasa Madura“ dipublikasikan pada tahun 2009, di Jurnal PROSODI Vol.3, No.1,
  4. Artikel berjudul Factors that Contribute Code Shifting in Madurese People Writing (An Ethnolinguistics Study Viewed from Sociolinguistics Perspectivedi publikasikan di jurnal BAHASA DAN SENI Tahun 37, No 2, Augustus 2009, [jurnal ilmiah terakreditasi, diterbitkan oleh Fakultas Sastra University Negeri Malang]
  5. Penggunaan Multimedia dalam Pengajaran Muatan Lokal Bahasa Daerahdipublikasikan di jurnal JEMBATAN MERAH Vol. 3. Edisi Juli – Desember 2009, oleh Departemen Pendidikan Nasional, Sekretariat Jendral Balai Bahasa.
  6. Karakter Masyarakat Madura dalam Syair-Syair Lagu Daerah Madura  diterbitkan di jurnal ATAVISME Volume 12, No 2, edisi Desember 2009 oleh Departemen Pendidikan Nasional, Sekretariat Jendral Balai Bahasa.
  7. Bahasa Meminta Ijin Mahasiswa dalam SMS“ dipublikasikan pada Juli tahun 2010, di Jurnal PROSODI Vol.4, No.2, ISSN 1907-6665.
  8. Jejak Proto Bahasa Austronesia Pada Bahasa Madura: Kajian Bandingan Historis Terhadap Retensi dan Inovasi Fonem Protobahasa Austronesia Pada Bahasa Madura“ dipublikasikan pada bulan Juni tahun 2010, di Jurnal Penelitian Bahasa: METALINGUA, Vol.8, No.1, Pusat Bahasa Bandung. ISSN 1693-685X
  9. Analisis Pijak Kaki W.S Rendra dalam Puisi Berjudul  SAJAK PERTEMUAN MAHASISWA : Pendekatan Tata Bahasa Fungsional“ dipublikasikan pada bulan Juli tahun 2010, di Jurnal MEDAN BAHASA, Vol.5, No.1, Pusat Bahasa Surabaya. ISSN 1907-1787
  10. Variasi Makna dalam Surat Kabar“ dipublikasikan pada bulan Juli tahun 2010, di Jurnal MEDAN BAHASA, Vol.5, No.1, Pusat Bahasa Surabaya. ISSN 1907-1787 (Ditulis Bersama Puspa Ruriana, Balai Bahasa Surabaya)
  11. Style Bahasa SMS“ dipublikasikan pada bulan Desember di jurnal METALINGUA, 2010, Vol 8, no 2, ISSN 1693-685X. No Akred 293/Akred-LIPI/P2MBI/2010
  12. “Saat-saat Kritis Bahasa Cia-cia’’  dipublikasikan pada dipublikasikan pada tahun 2011, di Jurnal PROSODI Vol.5, No.2
Selain menulis artikel yang dibentangkan di beberapa forum ilmiah dan diterbitkan di Jurnal, Iqbal juga memiliki pengalaman untuk mengedit dan menulis buku. Adapun buku yang pernah diedit maupun ditulis oleh Iqbal adalah sebagai berikut:
  1. Sosiolinguistik: Teori dan Praktik (Ed). 2010. Penerbit Lima-Lima Jaya
  2. Linguistik dan Sastra, Dahulu, Sekarang dan Akan Datang (Ed), 2011. Diterbitkan atas kerjasama Sastra Inggris Unijoyo dan ITS Press.
  3. EASY SPEAKING: A Guide to Speak English. 2012. Penerbit Putra Media Nusantara (PMN)
  4. EASY READING: A Guide for Novice Readers. 2012. Surabaya: UTM Press
  5. EASY ENGLISH. Surabaya: UTM Press
  6. Pemberdayaan Bahasa dan Sastra (Ed) 2013. Diterbitkan atas kerjasama Perwira Media Nusantara dan Sastra Inggris Unijoyo
  7. Kamus Bahasa Madura (Indonesia Madura). Diterbitkan oleh Pusat Bahasa Jawa Timur 2013
Beberapa penghargaan (meski tidak banyak) juga diraih Iqbal antara lain:
  1. Pemenang Harapan I, Lomba Pembuatan Blog Kebahasaan dan Kesastraan yang diselenggarakan Pusat Bahasa, Kementrian Pendidikan Nasional dalam Rangka Bulan Bahasa dan Sastra 2010
  2. Lulusan dengan Predikat Cumlaude Minat Utama Linguistik Deskriptif Program Studi Linguistik Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011
  3. Juara III Kaprodi Berprestasi Universitas Trunojoyo  tahun 2013

Geliat Ide Guru Peneliti

Tumbuhnya Gagasan Seputar   Guru Peneliti Untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik, guru yang sudah memperoleh sertifikasi dan tun...